LP3I: Kompetensi dan Adaptasi Jadi Kunci Penguatan Pendidikan Vokasi
Ketua Dewan
Pembina LP3I Fahmi Idris dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LP3I 2019 dengan tema Competent and Adaptable yang dilaksanakan 18-21 November 2019
di Ancol, Jakarta.(DOK. KOMPAS.com/YOHANES ENGGAR)
Penulis Yohanes Enggar Harususilo | Editor Yohanes Enggar Harususilo
Penulis Yohanes Enggar Harususilo | Editor Yohanes Enggar Harususilo
KOMPAS.com - Kompetensi dan
dan adaptasi jadi dua kata kunci memperkuat pendidikan vokasi yang
digadang-gadang Presiden Joko Widodo dan menjadi salah satu prioritas
pembangunan SDM unggul di periode kedua pemerintahannya.
Dua kata kunci tadi
juga menjadi tema besar "Competent and Adaptable" yang diangkat
Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) dalam Rapat Kerja
Nasional (Rakernas) LP3I 2019 yang dilaksanakan 18-21 November 2019 di Ancol,
Jakarta.
Agenda rutin ini digelar dengan tujuan melakukan evaluasi 2019 dan
merencanakan program kerja 2020 guna memperkuat posisi LP3I memasuki usianya
yang ke-30 tahun.
Acara diikuti oleh anggota grup LP3I yang terdiri dari: 27
cabang LP3I College, 11 Kampus Politeknik LP3I Jakarta, 2 Kampus Politeknik
LP3I Bandung, 2 Kampus Politeknik LP3I Medan, 2 Kampus Polinas Makasar,
Politeknik PGRI Banten, AMIK Daparnas Padang, dan Asmi Cinus Banjarmasin.
Terus
lakukan perubahan
"LP3I dibangun tahun 1989 dan sudah membaca dunia
pendidikan yang tidak match dengan dunia industri. Sejak dulu LP3I selalu
bicara soal kompetensi," ujar Ketua Yayasan LP3I, Muh. Aghnia
Syahputra.
Ia menambahkan, "Kami sejak dulu dikenal memiliki
program-program yang mampu menyiapkan tenaga kerja menyesuaikan dengan
perkembangan industri."
Meski demikian, Aghnia menyampaikan LP3I yang
dipimpinnya terus melakukan perubahan. "Hari ini industri sudah berubah,
skill-skill yang menjadi penekanan juga berubah, sebagai contoh skill komputer
dan literasi statistik yang dulu dipandang kurang penting sekarang menjadi
sangat penting.
"Ini menjadi tantangan ke depan bagi kami untuk
menciptakan program-program yang lebih adaptable untuk menghasilkan
tenaga-tenaga kerja yang siap pakai," tegasnya.
Ia berharap memasuki usia
30 tahun, LP3I dapat terus memberikan kontribusi dalam melahirkan SDM unggul
dan profesional. "Kita kita harapkan ini dapat menjawab kebutuhan
industri. Selama 30 tahun LP3I telah menghasilkan 800 ribu orang tenaga kerja
profesional handal," ujarnya
Komentar
Posting Komentar